Kenapa ya hati ini terasa rumit? Aku ingin menceritakan
tentang kisahku yang aku anggap sangat rumit. Untuk pertama kalinya aku
memiliki seorang pasangan. Dia pacar pertama aku, SIBP :) . Aku sebenarnya kenal dia
sejak kelas 2 SMA, kebetulan kami satu kelas. Sampai kelas 3 SMA kami tetap
satu kelas dan kami mulai saling kenal lebih dekat sebagai teman. Dia baik, dan
dia cukup perhatian sebagai seorang teman, sampai akhirnya kami menjadi
pasangan pada tanggal 8 Oktober 2011. Seperti remaja lainnya yang baru mengenal
cinta, aku bahagia bisa mengenal dia. Suatu hari saat dia memiliki masalah
besar dikeluarganya, dia pun harus membantu orang tuanya. Dia bekerja mulai
dari 0, dari sanalah aku mulai sayang sama dia. Bulan ke-6 aku mulai sayang
dengan dia. Dia begitu pintar mengendalikan diri demi adik-adiknya dan orang
tuanya meskipun posisinya sangat sulit. Aku gak malu pada waktu itu, aku
berusaha menemani dia dan mendukung dia agar dia semangat lagi. Waktu berjalan
terus, sampai akhirnya hubungan kami memasuki usia 3 tahun. Aku semakin sayang
dan bahagia. Aku berdo’a pada Tuhan agar dia kelak menjadi cinta pertama dan
terakhir aku.
Namun, apa mau dikata hubungan itu berakhir pada tanggal 14
Oktober 2014. Mungkin alasannya sangat menyakitkan. Tapi aku bersyukur hubungan
ini berakhir bukan karena salah satu dari kami berkhianat seperti kebanyakan
hubungan. Sampai bulan desember 2014, aku masih menghubunginya sesekali,
begitupun dia yang pernah mengajak aku lunch saat kita udah bukan pasangan
lagi. Dan tanggal 31 desember 2014 ini adalah hari terakhir kami berkomunikasi.
Entah kapan aku bisa melupakan dia, yang jelas aku yakin hal yang aku rasain
ini tak lepas dari kehendak Tuhan. Dia memberikan aku rasa sayang pada seorang
lelaki diusia aku yang masih remaja ini. Dan aku selalu menanti hal apalagi
yang akan terjadi dalam hidup aku kedepannya. Bagaimanapun SIBP adalah lelaki
pertama yang pernah mengisi hati aku selain keluarga aku. Dia adalah guru dan
inspirasi aku, dan tidak ada alasan untuk membencinya. Sebenarnya aku tidak ingin perpisahan ini terjadi, tapi aku pun tidak mampu memaksakan kehendak padanya. Semoga dia selalu bahagia...
hanya sekedar cerita :)
hanya sekedar cerita :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar