Selasa, 30 Desember 2014

My Adventure of Love

Kenapa ya hati ini terasa rumit? Aku ingin menceritakan tentang kisahku yang aku anggap sangat rumit. Untuk pertama kalinya aku memiliki seorang pasangan. Dia pacar pertama aku, SIBP :) . Aku sebenarnya kenal dia sejak kelas 2 SMA, kebetulan kami satu kelas. Sampai kelas 3 SMA kami tetap satu kelas dan kami mulai saling kenal lebih dekat sebagai teman. Dia baik, dan dia cukup perhatian sebagai seorang teman, sampai akhirnya kami menjadi pasangan pada tanggal 8 Oktober 2011. Seperti remaja lainnya yang baru mengenal cinta, aku bahagia bisa mengenal dia. Suatu hari saat dia memiliki masalah besar dikeluarganya, dia pun harus membantu orang tuanya. Dia bekerja mulai dari 0, dari sanalah aku mulai sayang sama dia. Bulan ke-6 aku mulai sayang dengan dia. Dia begitu pintar mengendalikan diri demi adik-adiknya dan orang tuanya meskipun posisinya sangat sulit. Aku gak malu pada waktu itu, aku berusaha menemani dia dan mendukung dia agar dia semangat lagi. Waktu berjalan terus, sampai akhirnya hubungan kami memasuki usia 3 tahun. Aku semakin sayang dan bahagia. Aku berdo’a pada Tuhan agar dia kelak menjadi cinta pertama dan terakhir aku.
Namun, apa mau dikata hubungan itu berakhir pada tanggal 14 Oktober 2014. Mungkin alasannya sangat menyakitkan. Tapi aku bersyukur hubungan ini berakhir bukan karena salah satu dari kami berkhianat seperti kebanyakan hubungan. Sampai bulan desember 2014, aku masih menghubunginya sesekali, begitupun dia yang pernah mengajak aku lunch saat kita udah bukan pasangan lagi. Dan tanggal 31 desember 2014 ini adalah hari terakhir kami berkomunikasi. Entah kapan aku bisa melupakan dia, yang jelas aku yakin hal yang aku rasain ini tak lepas dari kehendak Tuhan. Dia memberikan aku rasa sayang pada seorang lelaki diusia aku yang masih remaja ini. Dan aku selalu menanti hal apalagi yang akan terjadi dalam hidup aku kedepannya. Bagaimanapun SIBP adalah lelaki pertama yang pernah mengisi hati aku selain keluarga aku. Dia adalah guru dan inspirasi aku, dan tidak ada alasan untuk membencinya. Sebenarnya aku tidak ingin perpisahan ini terjadi, tapi aku pun tidak mampu memaksakan kehendak padanya. Semoga dia selalu bahagia...
hanya sekedar cerita :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar