Kanker payudara merupakan ancaman serius bagi kaum hawa. Bagaimana
tidak, prevalensinya menempati urutan wahid jenis kanker paling banyak
pada wanita, baik di dunia maupun di Indonesia. Untuk itu, wanita perlu
lebih waspada dengan rutin melakukan pemeriksaan pada payudaranya.
Namun tidak semua benjolan di payudara adalah kanker. Faktanya, hanya
15 persen dari benjolan yang bisa berkembang menjadi kanker. Ketua Umum
Pengurus Pusat Perhimpunan Onkologi Indonesia (PP POI) Dradjat Ryanto
Suardi mengatakan, selain kanker benjolan bisa berupa tumor jinak, namun
keduanya tetap perlu diwaspadai.
"Tumor jinak lebih tidak berbahaya daripada kanker karena tidak
menyebabkan kegagalan organ yang dihinggapinya," jelasnya dalam
konferensi pers Breast Cancer Expert Forum dengan tema "Transforming
Advanced Breast Cancer at the Molecular Level", Sabtu (21/12/2013) di
Jakarta.
Dradjat pun menjelaskan perbedaan keduanya, pertama kanker lebih
cepat bertumbuh dibandingkan dengan tumor. Dalam 8-200 hari, sel-sel
kanker bisa membelah dengan sangat cepat. Sementara tumor jinak
pertumbuhannya lebih lambat.
Kedua, ketika diraba, benjolan kanker terasa padat dan keras.
"Sel-sel kanker bila teraba rasanya akan seperti meraba tulang," ujar
dokter spesialis bedah onkologi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS),
Bandung, ini.
Sementara itu, benjolan tumor akan teraba lebih lunak. Dradjat
menjelaskan, benjolan tumor pun bisa mengalami pergeseran jika ditekan,
tidak seperti kanker yang kaku. Ini karena sel-sel kanker umumnya
melakukan infiltrasi (penyusupan) terhadap jaringan-jaringan di
sekitarnya, maka sulit untuk digerakan.
"Benjolan akibat kanker yang sudah berkembang lebih lanjut juga
menyebabkan perubahan pada permukaan payudara, misalnya puting yang
tertarik ke dalam, itu karena infiltrasi tadi," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit Penyakit Kanker Kementerian
Kesehatan RI Niken Wastu Palupi, pemeriksaan payudara yang dilakukan
secara rutin akan meningkatkan sensitivitas pemeriksanya untuk
mendeteksi adanya benjolan. Artinya, kemampuan membedakan antara
benjolan kanker dan tumor juga meningkat.
"Jika rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri, benjolan berukuran 1,2 sentimeter saja sudah dapat teraba," ujar dia.
Kanker payudara merupakan pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel
payudara yang berubah menjadi ganas. Saat ini, kanker payudara adalah
kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di seluruh dunia. Di
Indonesia, kasus kanker payudara mencapai 35 persen dari total kasus
kanker.
Kanker Payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas
(kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara. Sel-sel ini biasanya muncul
pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar
di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian tubuh lainnya.
Seberapa umumkah Kanker Payudara?
Kanker Payudara merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi wanita
saat ini. Di Singapura, 1 dari 16 wanita akan terdiagnosa mengidap
kanker payudara dalam masa hidupnya. Wanita etnis Cina memiliki resiko
lebih tinggi dibandingkan dengan etnis Melayu atau India sekitar 10%
hingga 20%. Kasus tertinggi terjadi pada kelompok umur 55-59 tahun.
Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Kabar baiknya sekarang adalah banyak wanita kini mampu melawan kanker
payudara karena melakukan pendeteksian dini serta peningkatan kualitas
pengobatan.
Apa Penyebabnya?
Faktor pemicu kanker ini belum dapat diketahui. Namun hal ini bisa
ditelusuri dari sejarah keluarga yang mengidap kanker payudara, siklus
menstruasi dini, atau kemungkinan faktor resiko lainnya. Karena begitu
sulit untuk dipastikan, masing-masing kita memiliki resiko terkena
kanker payudara, khususnya saat kita berusia 40 tahun atau lebih.
Walaupun faktor penyebabnya masih tidak diketahui, akan tetapi
penyembuhan total sangat dimungkinkan dengan pendeteksian dini melalui
pemeriksaan payudara secara reguler.
Gejala-gejala
Anatomy of Breast | Tanda-tanda Kanker Payudara: | |
|
Panduan Cara Memeriksa Payudara
39 TAHUN KE BAWAH
|
|
40 S/D 49 TAHUN
|
|
50 TAHUN KE ATAS
|
|
Diagnosa & Pemeriksaan
Bagaimana cara mendiagnosa?
|
Apa itu Biopsi? | Teknik biopsi umum | |
Untuk memastikan kanker payudara, sebuah biopsi harus dilakukan di mana bagian dari jaringan sel yang diduga kanker diangkat dan diperiksa dengan mikroskop. |
|
Bagaimana Kanker Payudara diperiksa?
A. TAHAPAN/LUAS PENYEBARAN
TAHAPAN | LUAS PENYEBARAN | TINGKAT RATA-RATA KESELAMATAN PADA MASA 5-TAHUNAN(%) |
|
0 | Kanker non-invasif | 99 | |
I | Kanker invasif kecil (kurang dari 2 cm tanpa penyebaran ke arah kelenjar getah bening aksila) |
90 | |
II | Kanker invasif (antara 2-5cm atau/dengan penyebaran pada kelenjar getah bening) |
70 | |
III | Kanker invasif besar (lebih dari 5cm dengan penyebaran pada kulit atau beberapa kelenjar getah bening) |
40 | |
IV | Penyebaran yang luas atau Kanker metastatis | 20 |
B. KARAKTERISTIK KANKER PAYUDARA YANG BERDAMPAK PADA KAMBUH DAN KESELAMATAN
Tingkat Histologis TumorMerujuk pada seberapa banyak sel tumor yang memiliki kemiripan dengan sel normal dilihat dari mikroskop; skala tingkat 1 sampai dengan 3. Tumor tingkat 3 mengandung sel kanker yang sangat abnormal dan tumbuh pesat. Semakin tinggi tingkat histologis tumor, semakin besar resiko kanker payudara kembali. |
Kelenjar Getah BeningJumlah kelenjar getah bening yang berada di ketiak, di sisi yang sama pada payudara yang terkena kanker, bisa jadi indikator penting. Semakin besar jumlah kelenjar yang positif diasosiasikan dengan kemungkinan terburuk dan merujuk kepada perawatan dan pengobatan yang lebih agresif. |
|
Ukuran TumorSecara umum, semakin besar ukuran tumor, semakin besar kemungkinan untuk kanker payudara kembali menyerang. |
ER/PRSekitar duapertiga dari semua kanker payudara memiliki tingkat esterogen yang signifikan dan/atau reseptor progesteron. Mereka dirujuk sebagai tumor reseptor esterogen positif (ER+). Tumor ER+ cenderung tumbuh kurang agresif dan dapat diobati dengan pengobatan menggunakan hormon. |
|
HER2/erbB2HER2 adalah sebuah protein yang ditemukan pada permukaan dari sel kankertertentu. Sebuah tumor dapat digambarkan sebagai HER2-positif apabila tumor tersebut memiliki lebih banyak reseptor HER2 dibanding dengan yang lain. Sekitar 20-25% dari semua kanker payudara memiliki tumor dengan label HER2-positif. Tumors HER2-positif cenderung tumbuh lebih cepat daripada jenis-jenis kanker payudara lainnya.Dengan mengetahui apakah sebuah kanker adalah HER2-positif dapat mempengaruhi pilihan pengobatan yang dapat diambil, karena wanita dengan tumor sejenis ini dapat diuntungkan dengan obat yang disebut trastuzumab (Herceptin®). |
Pengobatan & Perawatan
Bagaimana kanker payudara diobati?
Pilihan pengobatan dan prognosis (peluang kesembuhan) tergantung dari tahapan kanker (apakah kanker tersebut hanya ada di payudara atau sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya), tipe kanker payudara, karakteristik dari sel kanker dan apakah kanker tersebut ditemukan pada sisi payudara yang lain. Usia seorang wanita, status menopausal (apakah wanita tersebut masih memiliki siklus haid) dan kondisi kesehatan umumnya dapat mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis. |
||
BedahPembedahan adalah umum untuk mengangkat kanker. Beberapa bentuk prosedur bedah termasuk:1) Bedah dengan mempertahankan payudara
3) Saat bedah payudara, beberapa sel kelenjar getah bening di bawah ketiak juga akan diambil untuk pemeriksaan. Terapi Sistemik
|
RadioterapiRadioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel-sel kanker. Tujuannya adalah untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa di sekitar payudara.Radioterapi sangatlah vital setelah prosedur bedah yang mempertahankan payudara, seperti lumpektomi, karena sebagian besar jaringan payudara dibiarkan utuh. Terapi ini akan mengurangi kemungkinan kembalinya kanker payudara. Pada umumnya, wanita yang menjalani prosedur masektomi tidak memerlukan radioterapi. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, prosedur ini perlu dilakukan untuk merawat dinding dada dan kelenjar getah bening yang ada pada ketiak, bila resiko kembalinya kanker secara lokal masih tinggi. RehabilitasiRehabilitasi fisik termasuk:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar